Apa Itu Ruwahan?

Apa Itu Ruwahan?
Apa itu ruwahan? Ruwahan adalah tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan pada bulan Sya'ban sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan persiapan menyambut bulan Ramadan
apadankenapa.com - Tradisi di Indonesia sangat beragam dan sarat akan nilai-nilai budaya serta spiritual. Salah satu tradisi yang masih dijalankan oleh masyarakat Jawa adalah ruwahan. Namun, apa itu ruwahan? Ruwahan adalah tradisi yang dilakukan pada bulan Sya'ban dalam kalender Hijriah sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Ritual ini biasanya dilakukan menjelang bulan Ramadan dan melibatkan berbagai kegiatan seperti tahlilan, doa bersama, serta kenduri.

Ruwahan tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, prosesi, serta makna dari tradisi ruwahan yang terus lestari hingga saat ini.


Sejarah dan Asal-Usul Ruwahan

Pengaruh Budaya dan Agama

Tradisi ruwahan berakar dari perpaduan budaya Jawa dan ajaran Islam. Sebelum Islam masuk ke Nusantara, masyarakat Jawa telah memiliki kebiasaan menghormati leluhur melalui berbagai ritual. Ketika Islam berkembang, tradisi ini mengalami akulturasi dengan ajaran Islam, terutama dalam bentuk tahlilan dan doa bersama.

Para Wali Songo memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya lokal. Ruwahan menjadi salah satu bentuk dakwah yang tidak menghilangkan kearifan lokal, tetapi justru memperkaya makna spiritualnya.


Prosesi dan Tradisi dalam Ruwahan

1. Ziarah Kubur

Salah satu kegiatan utama dalam ruwahan adalah ziarah kubur. Masyarakat mengunjungi makam leluhur untuk membersihkan makam, menaburkan bunga, serta mendoakan arwah keluarga yang telah meninggal.

2. Tahlilan dan Doa Bersama

Ruwahan juga identik dengan tahlilan dan doa bersama. Biasanya, masyarakat berkumpul di masjid atau rumah salah satu anggota keluarga untuk membaca tahlil dan ayat-ayat suci Al-Qur'an guna mengirimkan pahala kepada leluhur.

3. Kenduri dan Sedekah

Tradisi kenduri atau sedekah makanan juga menjadi bagian penting dalam ruwahan. Makanan khas seperti nasi tumpeng, apem, dan jenang disiapkan untuk dibagikan kepada keluarga, tetangga, serta masyarakat sekitar sebagai bentuk rasa syukur.

4. Pemberian Santunan

Sebagian masyarakat juga memanfaatkan momen ruwahan untuk berbagi dengan fakir miskin dan anak yatim. Hal ini mencerminkan nilai sosial dan kepedulian dalam tradisi ini.


Makna dan Filosofi Ruwahan

1. Penghormatan kepada Leluhur

Ruwahan menjadi sarana untuk mengenang dan mendoakan para leluhur. Tradisi ini mengajarkan pentingnya menjaga hubungan spiritual dengan mereka yang telah mendahului.

2. Mempersiapkan Diri Menyambut Ramadan

Bulan Sya'ban, di mana ruwahan dilaksanakan, dianggap sebagai bulan persiapan menuju Ramadan. Masyarakat membersihkan hati dan memperbanyak ibadah agar siap menyambut bulan suci dengan penuh keikhlasan.

3. Menjalin Kebersamaan dan Gotong Royong

Tradisi ini juga mempererat tali silaturahmi antaranggota masyarakat. Dengan berkumpul dalam doa dan kenduri, ruwahan menjadi ajang memperkuat kebersamaan dan solidaritas sosial.

4. Wujud Syukur dan Sedekah

Makanan yang dibagikan dalam ruwahan melambangkan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan. Berbagi kepada sesama adalah bentuk sedekah yang membawa keberkahan.


Ruwahan di Era Modern

Perubahan dalam Pelaksanaan

Di era modern, beberapa aspek ruwahan mengalami perubahan. Teknologi dan mobilitas masyarakat yang tinggi membuat tradisi ini mengalami penyesuaian. Beberapa keluarga tetap melaksanakan ruwahan secara sederhana, sementara yang lain menggantinya dengan kegiatan sosial seperti pembagian sembako atau donasi ke panti asuhan.

Tetap Lestari di Kalangan Masyarakat Jawa

Meskipun zaman berubah, ruwahan masih dipertahankan oleh banyak masyarakat, terutama di pedesaan. Generasi muda juga mulai memahami bahwa tradisi ini bukan sekadar ritual, tetapi juga sarana mempererat hubungan keluarga dan komunitas.


Kesimpulan

Apa itu ruwahan? Ruwahan adalah tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan pada bulan Sya'ban sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan persiapan menyambut bulan Ramadan. Melalui ziarah kubur, doa bersama, kenduri, dan sedekah, ruwahan menjadi bagian penting dari budaya Jawa yang sarat akan nilai spiritual dan sosial.

Di era modern, ruwahan tetap relevan sebagai warisan budaya yang memperkuat hubungan antarindividu dan mengajarkan nilai kebersamaan serta kepedulian. Dengan memahami maknanya, kita dapat terus melestarikan tradisi ini agar tetap hidup dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Posting Komentar untuk "Apa Itu Ruwahan?"